Sabtu, 12 Mei 2012

Haruskah ada Pemisahan ILMU??


        Kejayaan umat islam pada masa Abbasiyah merupakan suatu ilustrasi bahwa umat islam adalah umat yang pandai dalam ilmu pengetahuan. Berbagai ilmu pada masa tersebut lahir dari kaum islam. Kemajuan umat islam, bukanlah sesuatu yang mudah dan tanpa usaha. Para ilmuwan pada masa tersebut berhasil menerjemahkan temuan Yunani dan mengembangkannya menjadi kedalam berbagai ilmu. Namun, kejayaan itu mungkin sekarang hanya cerita atau sejarah saja. Melihat kenyataan yang ada pada saat ini, sungguh jauh dari yang kita harapkan. Ide dikotomi atau pemisahan terhadap ilmu yaitu antara ilmu umum dengan agama merupakan salah satu penyebab utama, mengapa umat islam kini semakin terpuruk. Kebanyakan umat islam sekarang hanya mengenal bagaimana menjadi ahli ibadah tanpa berpikir bagaimana menjadi seorang ilmuwan. Banyak kaum dari umat islam sendiri anti terhadap ilmu umum ( barat ). Bahkan banyak yang mengatakan jika seorang mendalami ilmu umum dianggap sebagai pengkhinatan terhadap agama. 
         Padahal seperti yang kita ketahui bahwa Alloh adalah pusatnya ilmu. IlmuNya meliputi segala sesuatu. Hal tersebut dapat dibuktikan dalam Q.S Ath-Thalaaq:12 yang Artinya : Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu. Dalam surat tersebut kita belajar bahwa semua ilmu adalah milik Alloh dan Alloh tidak membedakan atau memisah antara ilmu yang satu dengan yang lainnya. Ilmu menjadi suatu kesatuan yang utuh, tetapi manusia telah memilah-milahnya.
       Selain itu, Rosululloh saw menyuruh umat islam untuk mempelajari ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu umum. Sabda Rosululloh SAW “Carilah ilmu walaupun sampai ke negeri Cina.” Nabi telah menyuruh umat islam untuk belajar sampai ke negeri Cina, yang pada waktu tersebut di Cina yang berkembang bukanlah kajian Al quran dan hadis, tetapi ilmu perdagangan (umum). Bahkan mungkin jika sekarang kita masih di jaman nabi, umat islam mungkin di suruh belajar ke Amerika. Dengan berlandaskan surat, dan hadis di atas, mungkin sebagai umat islam kita berpikir mengapa terjadi pemisahan antara ilmu agama dan umum?dan kita berpikir mungkinkah kita bisa melakukan penyatuan kembali (integrasi) terhadap ilmu yang ada masa kini? 
         Kita sebagai umat islam, hendaknya bisa memahami benar antara ilmu umum dan ilmu agama. Sehingga tidak ada rasa fanatik dibenak kita. Ketika kita belajar ilmu umum maka harus dibarengi dengan ilmu agama sehingga akan menciptakan ilmu pengetahuan yang akan membawa manfaat sampai ke liang lahat. Dan ketika kita belajar ilmu agama, maka harus dibarengi dengan ilmu umum karena jika tidak maka kita akan ketinggalan zaman. Seperti yang kita lihat saat ini pengetahuan dan teknologi telah dikuasai oleh para orang yang tidak beragama, karena orang yang paham akan agama telah ketinggalan zaman. Seandainya, umat islam mampu mengintegrasikan antara ilmu agama dan ilmu umum seperti pada masa dinasti Abbasiyah, pasti akan terciptanya ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkonsep islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar